Beranda Pariwisata & Kuliner Gubernur DKI Jakarta, Jambi, dan Sumsel Dukung Bengkulu Sebagai “Bumi Merah Putih”
Pariwisata & Kuliner

Gubernur DKI Jakarta, Jambi, dan Sumsel Dukung Bengkulu Sebagai “Bumi Merah Putih”

Bengkulu – Setelah sejumlah kepala daerah menyatakan dukungannya, kini giliran Gubernur DKI Jakarta, Pramono Anung, Gubernur Jambi, Al Haris, dan Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, yang menyampaikan dukungan mereka terhadap perubahan slogan Bengkulu menjadi “Bumi Merah Putih”.

Dalam video singkat yang beredar (28/2), Pramono Anung menegaskan bahwa Bengkulu memiliki peran penting dalam sejarah kemerdekaan Indonesia. “Saya, Pramono Anung, Gubernur Jakarta, mendukung sepenuhnya Bengkulu menjadi daerah khusus untuk merah putih, karena di sanalah lahir Ibu Negara dan juga pembuat bendera merah putih,” ujarnya.

Sementara itu, Gubernur Jambi, Al Haris, juga menyampaikan dukungan penuh terhadap inisiatif ini. “Saya mendukung penuh ide dan niat Gubernur Bengkulu untuk menjadikan Provinsi Bengkulu sebagai Bumi Merah Putih. Kenapa? Karena Bengkulu punya sejarah besar, di mana Sang Saka Merah Putih pertama kali dijahit di sana oleh istri Proklamator kita, Ibu Fatmawati,” katanya.

Gubernur Sumatera Selatan, Herman Deru, menambahkan bahwa perjuangan kemerdekaan Indonesia tidak bisa dilepaskan dari peran Bengkulu. “Ya, banyak sekali sejarah yang terukir dalam perjuangan menuju kemerdekaan Republik Indonesia. Salah satunya adalah bendera merah putih pertama dijahit oleh Ibu Negara di Provinsi Bengkulu. Maka wajar kalau Bengkulu mendeklarasikan dirinya sebagai provinsi merah putih. Selamat untuk Bengkulu,” ujar Herman Deru.

Menanggapi dukungan tersebut, Gubernur Bengkulu, Helmi Hasan, menyampaikan apresiasi dan rasa terima kasihnya. “Terima kasih,” kata Helmi singkat namun penuh makna.

Asal Usul Ide “Merah Putih”

Warna merah dan putih telah lama menjadi simbol penting dalam sejarah Nusantara. Pada abad ke-13, Kerajaan Majapahit menggunakan panji berwarna merah dan putih sebagai lambang kebesaran kerajaan. Selain itu, dalam tradisi Jawa, kombinasi warna merah dan putih melambangkan gula merah dan nasi putih, yang merupakan bahan makanan pokok masyarakat Indonesia.

Peran Bengkulu dalam sejarah bendera merah putih sangat signifikan. Di kota inilah Fatmawati, istri Presiden Soekarno, lahir dan dibesarkan. Fatmawati dikenal sebagai penjahit bendera pusaka merah putih yang dikibarkan pada Proklamasi Kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Monumen Fatmawati di Bengkulu menggambarkan peristiwa bersejarah tersebut, sebagai penghormatan atas jasanya dalam menjahit bendera merah putih pertama.

Wacana perubahan slogan Bengkulu dari “Bumi Rafflesia” menjadi “Bumi Merah Putih” terus mendapat sorotan dari berbagai pihak. Pendukungnya menilai bahwa perubahan ini akan semakin memperkuat identitas nasional Bengkulu sebagai bagian penting dalam sejarah Indonesia. Namun, ada pula yang berpendapat bahwa julukan “Bumi Rafflesia” yang sudah lama melekat tetap harus dipertahankan sebagai identitas daerah.

Sebelumnya

Senator Destita Dukung STIESNU Bengkulu Bertransformasi Jadi Institut

Selanjutnya

Hari Ini, Walikota dan Wawali Bengkulu Diarak Keliling Kota Usai Retreat

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berpendapat
advertisement
advertisement