Pengemis di Bengkulu Gunakan Modus Foto Orang Sakit

Bengkulu – Menjelang Magrib atau saat berbuka puasa, fenomena pengemis yang meminta-minta di jalanan Kota Bengkulu semakin marak. Beberapa pengemis terlihat membawa kardus dengan foto orang yang sedang sakit, meminta uang kepada pengendara di simpang lampu merah, atau duduk di pinggir jalan mengharapkan belas kasihan. Fenomena ini menjadi kebiasaan yang kerap terjadi terutama di bulan Ramadan, karena dianggap sebagai waktu yang tepat untuk mendapatkan bantuan dari masyarakat yang tengah beribadah.
Walikota Bengkulu, Dedy Wahyudi, mengungkapkan bahwa dirinya telah memerintahkan Kasatpol PP dan Kepala Dinas Sosial untuk memberikan pemahaman kepada para pengemis tersebut.
“Saya sudah meminta kepada Kasatpol PP dan Kadis Sosial agar memberikan pengertian kepada keluarga kita yang tidak mampu tersebut. Kalau misalnya dia tidak punya beras, kita punya program di BazNas yang akan memberikan beras. Kalau dia tidak masuk PKH padahal layak, kita masukkan ke PKH,” jelas Dedy.
Namun, Dedy mengakui bahwa ada sebagian pengemis di Bengkulu yang menjadikan aktivitas mengemis sebagai profesi atau kebiasaan, bukan karena kebutuhan ekonomi.
“Memang ada yang sudah menjadi profesi, yang seperti ini tidak boleh. Mohon maaf nanti kita akan mengambil tindakan yang sesuai aturan. Intinya janganlah dikotori kota ini dengan cara-cara yang tidak baik, mengemis itu tidak baik,” tegasnya.
Sementara itu, Kepala Dinas Sosial Kota Bengkulu, Sahat Marulitua Situmorang, terus melakukan sosialisasi dengan turun langsung ke lapangan. Pada Selasa (18/3/2025), Sahat bersama petugas menemukan pengemis tanpa identitas (KK dan KTP) menggunakan sepeda motor tanpa nomor polisi yang meminta sumbangan di jalanan dengan membawa kardus berisi foto orang sakit.
“Untuk mendukung Perda Kota Bengkulu Nomor 07 Tahun 2017 yang melarang kegiatan mengemis di Kota Bengkulu, kami mengimbau agar warga Kota Bengkulu dan pengunjung tidak memberikan bantuan uang atau barang kepada orang-orang seperti ini,” kata Sahat.
Urutan Penerima Sedekah yang Benar dalam Islam
Dikutip dari situs bmh.or.id, sedekah merupakan amalan mulia yang dilakukan dengan menginfakkan harta di jalan Allah tanpa mengharapkan imbalan selain keridhaan-Nya. Namun, banyak yang keliru dalam memahami urutan penerima sedekah yang benar. Artikel ini akan mengupas urutan penerima sedekah yang sesuai dengan ajaran Islam.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), sedekah adalah pemberian sesuatu kepada fakir miskin atau mereka yang berhak menerimanya di luar kewajiban zakat. Dalam Al-Quran Surah Al-Baqarah ayat 245, Allah SWT berfirman:
“Barang siapa yang mau memberikan pinjaman kepada Allah, pinjaman yang baik (menafkahkan hartanya di jalan Allah), maka Allah akan melipatgandakan pembayaran kepadanya dengan lipat ganda yang banyak. Dan Allah menyempitkan dan melapangkan rezeki dan kepada Allah-lah kamu dikembalikan.”
Urutan Penerima Sedekah yang Benar dalam Islam
Islam mengatur dengan jelas urutan penerima sedekah agar tepat sasaran dan membawa manfaat yang maksimal. Berikut adalah urutan yang benar dalam menyalurkan sedekah:
1. Keluarga
Orang yang paling berhak menerima sedekah adalah keluarga sendiri. Berdasarkan hadits riwayat Ahmad dan Muslim, Rasulullah SAW menekankan bahwa bersedekah hendaknya dimulai dari diri sendiri, kemudian keluarga terdekat. Mengutamakan keluarga dalam sedekah dapat mempererat hubungan kekeluargaan sekaligus membantu mereka yang membutuhkan.
2. Tetangga
Setelah keluarga, urutan selanjutnya adalah tetangga. Memberikan sedekah kepada tetangga yang membutuhkan sangat dianjurkan, terutama bagi mereka yang kurang mampu, janda, atau anak yatim. Firman Allah dalam Surah An-Nisa’ ayat 36 juga menyuruh untuk berbuat baik kepada tetangga, baik yang dekat maupun yang jauh.
3. Orang Lain
Jika keluarga dan tetangga telah tercukupi, sedekah dapat diberikan kepada orang lain yang membutuhkan, baik secara langsung maupun melalui lembaga sosial terpercaya. Amalan ini dapat mencakup pemberian kepada fakir, miskin, amil, mualaf, budak yang dimerdekakan, gharimin, fi sabilillah, dan ibnu sabil.
Golongan yang Tidak Berhak Menerima Sedekah
Walaupun sedekah sangat dianjurkan, ada golongan tertentu yang tidak diperbolehkan menerima sedekah, yaitu:
- Bani Hasyim (keluarga Nabi SAW)
- Orang kaya
- Orang yang memiliki fisik kuat dengan penghasilan cukup
- Orang yang nafkahnya tercukupi oleh penanggungnya
- Budak
- Orang kafir
Keutamaan Sedekah Subuh
Sedekah subuh memiliki keutamaan istimewa karena dilakukan pada saat kebanyakan orang masih terlelap. Malaikat akan mendoakan dan menyampaikan permohonan hamba tersebut kepada Allah.
Kini, sedekah dapat dilakukan dengan lebih mudah melalui berbagai platform digital dan lembaga terpercaya yang mengelola serta menyalurkan sedekah secara amanah.