Beranda Ekonomi & UMKM Gawat! Stok BBM Bengkulu Hanya Bertahan 3 Hari, Gubernur Helmi Hasan Bergerak Cepat
Provinsi Bengkulu

Gawat! Stok BBM Bengkulu Hanya Bertahan 3 Hari, Gubernur Helmi Hasan Bergerak Cepat

Viral Pendangkalan Pelabuhan Pulau Baai, Ini Langkah Konkret Pemerintah

Bengkulu – Krisis di Pelabuhan Pulau Baai semakin parah! Gubernur Bengkulu Helmi Hasan mengungkapkan bahwa stok BBM di Bengkulu hanya mampu bertahan antara satu hingga tiga hari jika masalah pendangkalan di pelabuhan tidak segera ditangani.

Hal ini disampaikan Helmi saat inspeksi mendadak (sidak) di Pelabuhan Pulau Baai, dalam video Tiktok yang beredar, Sabtu (29/3/2025). Ia mengonfirmasi bahwa laporan dari Pertamina menunjukkan situasi yang sangat mengkhawatirkan.

“Kalau begini, kita bisa bertahan BBM satu sampai tiga hari. Tapi kita akan cari solusi, insyaallah mulai hari ini sehingga stok BBM kita akan aman,” ujar Helmi.

Menurutnya, pengerukan alur pelabuhan harus segera dilakukan karena sedimentasi pasir sudah sangat parah, bahkan membentuk tumpukan yang bisa dijadikan lapangan bola. Akibatnya, lebih dari 20 kapal terjebak dan tidak bisa keluar maupun masuk.

“Seharusnya kapal bisa lurus, tapi pasir sudah menumpuk di laut. Ini yang akan segera dikeruk. Kita cari jalan keluar agar kapal bisa masuk dengan aman,” lanjutnya.

BBM Bisa Habis dalam 3 Hari

Jika pengerukan tidak segera dilakukan, pasokan BBM di Bengkulu akan semakin menipis dan berpotensi habis dalam waktu hanya tiga hari. Hal ini bisa berdampak luas terhadap transportasi, industri, dan aktivitas ekonomi masyarakat.

Helmi meminta doa dan dukungan dari seluruh masyarakat agar proses pengerukan bisa dimulai secepatnya demi mencegah krisis lebih lanjut.

“Doakan saja ya, proses ini bisa dilakukan mulai hari ini,” tutupnya.

20 Kapal Terjebak

Helmi menemukan fakta mengejutkan, sebanyak 20 kapal terjebak di dalam maupun di luar pelabuhan, tidak dapat keluar atau masuk akibat pendangkalan yang semakin parah.

“Kondisi ini sudah sangat darurat. Awalnya, pengerukan direncanakan pada April, tetapi kami minta dipercepat. Saya juga telah mengeluarkan surat edaran (SE) darurat terkait hal ini,” tegas Helmi, dikutip dari detaknusantaracom.

Sebelumnya, Gubernur telah mengumumkan bahwa pengerukan alur Pelabuhan Pulau Baai akan dilakukan pada April 2025 dengan anggaran Rp1 triliun. Namun, melihat kondisi terkini yang semakin kritis, ia mendesak agar proses tersebut segera dipercepat guna mencegah kerugian ekonomi yang lebih besar.

Ekonomi Bengkulu Terancam Kolaps

Sejak 2018, pendangkalan di Pelabuhan Pulau Baai telah menyebabkan kerugian ekonomi yang diperkirakan mencapai triliunan rupiah per tahun. Salah satu sektor yang paling terdampak adalah ekspor batu bara, yang sebelumnya mencapai 10 juta ton per tahun, kini turun drastis menjadi hanya 3 juta ton.

Tak hanya batu bara, komoditas ekspor unggulan Bengkulu lainnya seperti cangkang sawit, hasil laut, dan rumput laut juga mengalami kendala pengiriman, memperburuk kondisi ekonomi daerah.

Helmi Hasan berharap pemerintah pusat segera merespons situasi ini agar aktivitas pelabuhan kembali normal. Jika dibiarkan berlarut, dampaknya tidak hanya akan dirasakan oleh pelaku usaha, tetapi juga masyarakat Bengkulu secara keseluruhan.

“Kami butuh langkah cepat dari semua pihak. Jika pelabuhan tidak segera ditangani, ekonomi Bengkulu akan semakin terpuruk,” tutupnya.

Sebelumnya

Walikota Bengkulu Batalkan Surat Edaran PBB sebagai Syarat Masuk Sekolah

Selanjutnya

Aset Pemprov Bengkulu Disalahgunakan, Ini Aturan Penggunaan BMN/D

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berpendapat
advertisement
advertisement