Beranda Hukum & Kriminal Dinkes Bengkulu Peringatkan Bahaya Pewarna, Pengawet, dan Pemanis pada Kue Lebaran, Ini Cirinya
Hukum & Kriminal

Dinkes Bengkulu Peringatkan Bahaya Pewarna, Pengawet, dan Pemanis pada Kue Lebaran, Ini Cirinya

Dinkes Bengkulu Peringatkan Bahaya Pewarna, Pengawet, dan Pemanis pada Kue Lebaran, Ini Cirinya / foto ilustrasi / dok pemkot bkl

Bengkulu – Menjelang Hari Raya Idul Fitri 1446 H, geliat usaha kue lebaran semakin meningkat. Dari pusat pertokoan hingga usaha kue kering rumahan, berbagai produk kue kering dalam toples bening banyak ditawarkan dengan harga menarik.

Namun, Pemerintah Kota (Pemkot) Bengkulu melalui Dinas Kesehatan (Dinkes) mengimbau masyarakat untuk waspada terhadap penggunaan bahan berbahaya dalam kue kering seperti pewarna, pengawet, dan pemanis buatan. Kepala Dinkes Kota Bengkulu, Joni Haryadi Thabrani, menegaskan bahwa bahan-bahan tersebut dapat memberikan dampak buruk bagi kesehatan.

“Kami mengimbau kepada masyarakat untuk berhati-hati dan tidak terlalu tergiur dengan kue yang warnanya mencolok,” ujar Joni. Ia menambahkan bahwa kue yang mengandung pewarna makanan yang aman biasanya tidak menghasilkan warna yang terlalu pekat atau mencolok.

Penggunaan pengawet dan pemanis buatan yang tidak sesuai standar juga perlu diwaspadai. Joni menjelaskan bahwa konsumsi makanan dengan bahan tambahan berbahaya dapat menyebabkan gangguan kesehatan serius.

“Makanan yang mengandung pengawet, pewarna, atau pemanis buatan berisiko menyebabkan diare, sakit perut, hingga masalah kesehatan jangka panjang seperti gagal ginjal dan kanker,” jelasnya.

Untuk itu, Dinkes Kota Bengkulu mengimbau masyarakat agar lebih selektif dalam memilih produk kue lebaran. Pilihlah kue yang jelas asal-usul pembuatannya dan hindari produk yang terlihat terlalu mencolok atau berharga terlalu murah.

Ciri Kue Lebaran Menggunakan Pewarna Sintetis

Dikutip dari berbagai sumber, kue kering yang mengandung pewarna sintetis memiliki ciri-ciri warna mencolok dan sulit dihilangkan. 

Ciri-ciri kue kering mengandung pewarna sintetis Warnanya mencolok, Warnanya sulit dihilangkan saat disentuh, Distribusi warna tidak rata, Berpendar jika terkena cahaya langsung. 

Cara mengetahui apakah kue kering mengandung pewarna sintetis 
  • Periksa label bahan pada kemasan produk
  • Banyak pewarna sintetis memiliki nama yang mudah dikenali dan tercantum dalam daftar bahan
Jenis pewarna makanan
  • Pewarna makanan alami, seperti karotenoid, karoten, antosianin, kurkumin, biksin, karamel, titanium oksida, cochineal, karmin, dan asam karminat 
  • Pewarna makanan sintetis, seperti tartrazin, kuning kuinolin, kuning FCF, karmoisin, Ponceau, eritrosin, merah allura, dan indigotin 
Cara menggunakan pewarna makanan bubuk 
  • Dapat digunakan kering untuk dioleskan langsung ke makanan sebagai hiasan
  • Karena konsistensinya yang kering, tidak mudah untuk dicampurkan ke dalam adonan kental

Ciri Kue Lebaran Menggunakan Pengawet Kimia

Kue kering yang mengandung pengawet kimia mungkin memiliki tekstur yang keras dan cenderung kering. 

Ciri-ciri kue kering mengandung pengawet kimia
  • Tekstur keras dan cenderung kering saat dimakan 
  • Tekstur berubah menjadi lembek atau lunak setelah dibiarkan beberapa hari di suhu ruang 

Pengawet yang digunakan pada kue kering Kalsium propionat, Kalium sorbat, Silica gel, Pengawet makanan berminyak. 

Bahaya pengawet makanan

Beberapa pengawet makanan berbahaya bagi kesehatan, di antaranya: Formalin, Boraks, Natrium benzoat, Natrium nitrat, TBHQ. 

Efek boraks terhadap tubuh
Mengonsumsi makanan mengandung boraks dapat menimbulkan berbagai gejala, seperti: Mual, Muntah, Diare, Lemas, Nyeri perut, Sakit kepala, Kemerahan di kulit, Pingsan.
Di Indonesia, penggunaan boraks sebagai pengawet atau pengenyal makanan sudah dilarang. 

Ciri Kue Lebaran Menggunakan Pemanis Buatan

Ciri-ciri kue kering yang mengandung pemanis buatan adalah rasa manisnya yang pekat dan berlebihanPemanis buatan juga dapat meninggalkan rasa pahit di akhir rasa manis. 

Cara membedakan pemanis buatan dan alami 
  • Periksa kolom komposisi gula pada kemasan.
  • Perhatikan semua kandungan komposisi pada kemasan, apakah ada jenis pemanis buatan atau tidak.
  • Bandingkan produk sejenis dari merek yang berbeda.
Pemanis buatan dan kesehatannya
Pemanis buatan adalah pengganti gula yang dihasilkan melalui proses kimiawi. Pemanis buatan memiliki rasa manis yang lebih tinggi dibandingkan gula. 

Konsumsi pemanis buatan, terutama aspartam dan acesulfame-K secara berlebihan berpotensi meningkatkan risiko terjadinya penyakit kanker, seperti kanker payudara dan kanker darah. 

Contoh makanan yang mengandung pemanis buatan; Permen karet, Minuman bersoda, Minuman diet, Saus salad, Es krim, Makanan yang dipanggang.

Sebelumnya

Pencarian Bocah Tenggelam di Muara Bangkahulu Memasuki Hari Keempat

Selanjutnya

PSMTI Bengkulu Bagi-Bagi Takjil di Pantai Panjang, Wujud Toleransi Beragama

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Berpendapat
advertisement
advertisement