Batasan Usia Kerja Hambat Peluang, Ini Komentar Ketua KNPI Bengkulu
Batasan Usia Kerja Hambat Peluang, Ini Komentar Ketua KNPI Bengkulu

Batasan Usia Kerja Hambat Peluang, Ini Komentar Ketua KNPI Bengkulu

Bengkulu Batasan usia dalam lowongan kerja semakin memperburuk peluang pencari kerja di Indonesia. Hal ini diungkapkan oleh Bunda Corla melalui akun Instagramnya, yang mengkritik keras kebijakan perusahaan Indonesia yang membatasi usia pelamar kerja. “Di sini (Jerman) tidak seperti di Indonesia. Di Indonesia ketinggalan zaman, masih memikirkan umur,” kata Bunda Corla dalam sebuah unggahan yang kemudian diunggah ulang oleh akun X @muthiastp pada 20 November 2023.

Kritikan tersebut mendapatkan tanggapan luas dari warganet yang setuju bahwa kebijakan pembatasan usia dalam lowongan pekerjaan menyulitkan banyak orang untuk mendapatkan pekerjaan yang layak. Perusahaan besar di Indonesia kerap kali menetapkan batas usia maksimal bagi pelamar kerja, berbeda dengan di Jerman yang tidak memberikan batasan umur.

Baca Juga:  Kekeringan di Bengkulu? Hubungi 0852-16000-788

Supratman, Ketua KNPI Kota Bengkulu, turut menyoroti tingginya jumlah sarjana di Indonesia yang menganggur meski telah menempuh pendidikan tinggi selama empat tahun. Ia menilai bahwa selain pembatasan usia, syarat pengalaman kerja yang ketat juga menjadi penghalang bagi para pencari kerja, khususnya para lulusan baru.

“Misalnya, perusahaan swasta membuka lowongan dengan syarat minimal pengalaman kerja dua tahun. Bagaimana dengan sarjana baru yang belum punya pengalaman? Perusahaan harus mengubah pola pikir seperti itu. Jika tidak, ini bukan menciptakan lapangan kerja, tapi justru membatasi seseorang untuk mengasah kemampuan,” ujar Supratman yang akrab disapa Iwan.

Iwan berharap agar anggota DPR RI periode 2024-2029 yang akan dilantik bulan depan dapat lebih fokus memprioritaskan pembahasan mengenai masalah pengangguran dan ketenagakerjaan di Indonesia. “Masalah pengangguran ini mayoritas dialami oleh para sarjana. Belum lagi aturan perusahaan besar yang tidak masuk akal. Saya harap ini bisa menjadi perhatian serius anggota DPR RI yang baru,” tutupnya.